Month: November 2015

Jenis Retak Jalan Bag.3

  1. Blok (block)

Yaitu retak yang saling berhubungan membentuk serangkaian blok, dengan bentuk menyerupai persegi empat. Jenis kerusakan retak yang termasuk dalam kerusakan ini adalah: retak refleksi (reflection cracks), dan retak susut (shrinkage cracks).

a.Retak refleksi (reflection cracks)

Kerusakan ini terjadi pada lapisan tambahan (overlay), dapat berbentuk memanjang (longitudinal cracks), diagonal (diagonal cracks), melintang (transverse cracks), ataupun kotak (blocks cracks) yang menggambarkan pola retakan perkerasan dibawahnya. Retak ini dapat terjadi bila retak pada perkerasan lama tidak diperbaiki secara benar sebelum pekerjaan pelapisan ulang (overlay) dilakukan.

Kemungkinan penyebab:

  1. Pergerakan vertikal/ horizontal di bawah lapis tambahan (lapisan overlay) sebagai akibat perubahan kadar air pada tanah dasar yang ekspansif .
  2. Perbedaan penurunan (settlement) dari timbunan/ pemotongan badan jalan dengan struktur perkerasan.

Akibat lanjutan:

  1. Kerusakan menyeluruh atau setempat pada perkerasan jalan dan akan mengganggu kenyamanan berkendaraan.
  2. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga kerusakan akan bertambah parah.

retak refleksi

Gambar 1.5 Retak Refleksi (Reflection Cracks)

Hal yang dilakukan dalam pemeliharaan :

1.Retak dapat ditutup dengan larutan pengisi, retak yang besar diisi dengan larutan emulsi aspal yang diikuti dengan penanganan permukaan.

2.Pengkasaran dengan pemanas dan lapis tambahan(overlay) .

b.Retak susut (shrinkage cracks)

Retak yang terjadi tersebut saling bersambungan membentuk kotak besar dengan sudut tajam atau dapat dikatakan suatu interconnected cracks yang membentuk suatu seri blocks cracks. Umumnya penyebaran retak ini menyeluruh pada perkerasan jalan.

Kemungkinan penyebab:

  1. Perubahan volume perkerasan yang mengandung terlalu banyak aspal dengan penetrasi rendah.
  2. Perubahan volume pada lapisan pondasi dan tanah dasar.

Akibat lanjutan:

  1. Retak ini akan menyebabkan meresapnya air pada badan jalan sehingga akan menimbulkan kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan dan mengganggu kenyamanan berkendaraan.
  2. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga timbul lubang (potholes).

retak susut

Gambar 1.6 Retak Susut (Shrinkage Cracks)

Hal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan :

1.Mengisi celah dengan campuran aspal cair dan burtu .

  1. Kulit buaya (crocodile)

Yaitu retak yang berbentuk kulit buaya. Jenis yang termasuk dalam kerusakan ini adalah: retak kulit buaya (alligator cracks).

  1. Retak kulit buaya (crocodile cracks)

Istilah lain adalah chickenwire cracks, alligator cracks, polygonal cracks, dan crazing. Lebar celah retak ≥ 3 mm dan saling berangkali membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya atau kawat untuk kandang ayam. Umumnya daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. Jika daerah dimana terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh repetisi beban lalulintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan permukaan tersebut.

Kemungkinan penyebab:

  1. Bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik.
  2. Pelapukan permukaan.
  3. Air tanah pada badan perkerasan jalan.
  4. Tanah dasar/ lapisan dibawah permukaan kurang stabil.

Akibat lanjutan:

  1. Kerusakan setempat/ menyeluruh pada perkerasan.
  2. Berkembang menjadi lubang akibat dari pelepasan butir-butir.

retak kulit buaya

Gambar 1.7 Retak Kulit Buaya (Crocodile Cracks)

Hal yang dilakukan dalam pemeliharaan :

1.Melakukan lapisan taburan aspal dua lapis. Jika celahnya kurang dari 3 mm sebaiknya bagian yang telah mengalami retak akibat air yang merembes masuk ke lapisan fondasi tanah dibongkar terlebih dahulu dan dibuang bagian yang basah, kemudian dilapisi lagi dengan bahan yang sesuai.